Rabu, 12 Oktober 2011

Rise of the Planet of the Apes (2011)



Dalam Rise of the Planet of the Apes – sebuah film yang kisahnya terinspirasi dari novel La Planète des Singes (1963) karya Pierre Boulle serta merupakan reboot dari franchise film Planet of the Apes yang telah dimulai semenjak tahun 1968 – penonton akan disajikan kisah mengenai bagaimana karakter para kera berusaha untuk mengambil alih dunia setelah rentetan perlakuan kasar yang sering diterapkan umat manusia pada mereka. Penulis naskah, Rick Jaffa dan Amanda Silver, menjadikan karakter kera sebagai karakter yang paling esensial dalam Rise of the Planet of the Apes sehingga kehadiran para karakter manusia di dalam cerita film ini justru muncul sebagai karakter pendukung yang kadang tidak memiliki pengaruh berarti pada jalan cerita secara keseluruhan. Tidak bahkan kehadiran James Franco mampu membuat setiap orang menarik perhatian mereka dari sekumpulan kera yang beraksi brutal di film ini.
Rise of the Planet of the Apes memulai kisahnya dengan seorang ilmuwan muda, Will Rodman (James Franco), yang telah menghabiskan masa lima setengah tahun terakhir untuk menguji coba sebuah serum yang dapat mengobati penyakit Alzheimer’s. Secara personal, dorongan kuat diri Will untuk dapat menemukan serum tersebut berasal dari sang ayah, Charles Rodman (John Lithgow), yang menderita penyakit tersebut. Untuk proses pengujian ilmiah, Will melakukan uji coba setiap serum yang ia buat kepada seekor kera. Salah satu kera yang diuji oleh Will ternyata menunjukkan perkembangan yang membahagiakan setelah menerima serum yang diberikan Will. Tanpa diketahui oleh Will, sang kera sebenarnya sedang hamil, dan melalui proses ilmiah, meneruskan efek serum tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
Will kemudian mengambil dan merawat bayi kera yang diberi nama Caesar tersebut. Efek serum yang diturunkan oleh sang ibu kepada Caesar (Andy Serkis – lewat penggunaan performance-capture technology) ternyata mampu membuat bayi kera tersebut memiliki pertumbuhan kecerdasan yang luar biasa. Caesar sendiri tumbuh menjadi sahabat bagi ayah Will, sekaligus menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga mereka. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya berlangsung singkat. Setelah enam tahun merawat Caesar, sang kera tumbuh menjadi layaknya kera lainnya, liar dan agresif. Caesar akhirnya diamankan di sebuah tempat dimana rasa kasih sayang sama sekali tidak pernah ada. Merasa sedih, depresi dan marah akibat pengasingannya, Caesar lalu berkonspirasi dengan sesama kera yang berada di tempat ia ditahan untuk mengadakan sebuah pergolakan dan menuntut balas atas perlakuan buruk manusia selama ini.
Jelas merupakan sebuah langkah yang beresiko untuk menempatkan para kumpulan kera – yang bahkan dihadirkan tanpa kemampuan untuk berkomunikasi sebagaimana layaknya manusia biasa – sebagai karakter utama dalam sebuah film. Sutradara Rise of the Planet of the Apes, Rupert Wyatt (The Escapist, 2008), sangat menyadari akan hal itu. Karenanya, selain dari keberhasilannya untuk menggarap karakterisasi para kera di dalam jalan cerita, Wyatt juga tidak begitu saja menyingkirkan para karakter manusia dari dalam jalan cerita film ini. Dengan menggabungkan kedua elemen tersebut, Rise of the Planet of the Apes mampu tampil menghibur, terlepas dari beberapa momen lemah yang sedikit menghambat pergerakan penceritaan film ini.

download aja disini bozz :
http://cramit.in/an5kug7tbyjk
   Film yang bagus untuk dilihat bersama keluarga,,karena cerita ini sangat seru untuk ditonton,,saya jamin setelah anda melihat film anda akan segera berkata ... wooowww... !!! BUKTIKAN... !! pLiss coment y bozz,,suwun ?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar