Dalam Rise of the Planet of the Apes – sebuah film yang kisahnya terinspirasi dari novel La Planète des Singes (1963) karya Pierre Boulle serta merupakan reboot dari franchise film Planet of the Apes
yang telah dimulai semenjak tahun 1968 – penonton akan disajikan kisah
mengenai bagaimana karakter para kera berusaha untuk mengambil alih
dunia setelah rentetan perlakuan kasar yang sering diterapkan umat
manusia pada mereka. Penulis naskah, Rick Jaffa dan Amanda Silver,
menjadikan karakter kera sebagai karakter yang paling esensial dalam Rise of the Planet of the Apes
sehingga kehadiran para karakter manusia di dalam cerita film ini
justru muncul sebagai karakter pendukung yang kadang tidak memiliki
pengaruh berarti pada jalan cerita secara keseluruhan. Tidak bahkan
kehadiran James Franco mampu membuat setiap orang menarik perhatian
mereka dari sekumpulan kera yang beraksi brutal di film ini.
Rise of the Planet of the Apes
memulai kisahnya dengan seorang ilmuwan muda, Will Rodman (James
Franco), yang telah menghabiskan masa lima setengah tahun terakhir untuk
menguji coba sebuah serum yang dapat mengobati penyakit Alzheimer’s.
Secara personal, dorongan kuat diri Will untuk dapat menemukan serum
tersebut berasal dari sang ayah, Charles Rodman (John Lithgow), yang
menderita penyakit tersebut. Untuk proses pengujian ilmiah, Will
melakukan uji coba setiap serum yang ia buat kepada seekor kera. Salah
satu kera yang diuji oleh Will ternyata menunjukkan perkembangan yang
membahagiakan setelah menerima serum yang diberikan Will. Tanpa
diketahui oleh Will, sang kera sebenarnya sedang hamil, dan melalui
proses ilmiah, meneruskan efek serum tersebut kepada bayi yang
dikandungnya.
Will kemudian mengambil dan merawat bayi
kera yang diberi nama Caesar tersebut. Efek serum yang diturunkan oleh
sang ibu kepada Caesar (Andy Serkis – lewat penggunaan performance-capture technology)
ternyata mampu membuat bayi kera tersebut memiliki pertumbuhan
kecerdasan yang luar biasa. Caesar sendiri tumbuh menjadi sahabat bagi
ayah Will, sekaligus menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari
keluarga mereka. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya berlangsung singkat.
Setelah enam tahun merawat Caesar, sang kera tumbuh menjadi layaknya
kera lainnya, liar dan agresif. Caesar akhirnya diamankan di sebuah
tempat dimana rasa kasih sayang sama sekali tidak pernah ada. Merasa
sedih, depresi dan marah akibat pengasingannya, Caesar lalu
berkonspirasi dengan sesama kera yang berada di tempat ia ditahan untuk
mengadakan sebuah pergolakan dan menuntut balas atas perlakuan buruk
manusia selama ini.
Jelas merupakan sebuah langkah yang
beresiko untuk menempatkan para kumpulan kera – yang bahkan dihadirkan
tanpa kemampuan untuk berkomunikasi sebagaimana layaknya manusia biasa –
sebagai karakter utama dalam sebuah film. Sutradara Rise of the Planet of the Apes, Rupert Wyatt (The Escapist,
2008), sangat menyadari akan hal itu. Karenanya, selain dari
keberhasilannya untuk menggarap karakterisasi para kera di dalam jalan
cerita, Wyatt juga tidak begitu saja menyingkirkan para karakter manusia
dari dalam jalan cerita film ini. Dengan menggabungkan kedua elemen
tersebut, Rise of the Planet of the Apes mampu tampil menghibur, terlepas dari beberapa momen lemah yang sedikit menghambat pergerakan penceritaan film ini.
download aja disini bozz :
http://cramit.in/an5kug7tbyjk
Film yang bagus untuk dilihat bersama keluarga,,karena cerita ini sangat seru untuk ditonton,,saya jamin setelah anda melihat film anda akan segera berkata ... wooowww... !!! BUKTIKAN... !! pLiss coment y bozz,,suwun ?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar